Selasa, 17 Mei 2016

Hirarki dan Karakteristik Memori (Fitriya Hidayah X-MM)


Hirarki Memori dalam arsitektur komputer adalah sebuah pedoman yang dilakukan oleh para perancang demi menyetarakan kapasitas, waktu akses, dan harga memori untuk tiap bitnya. Secara umum, hirarki memori terdapat dua macam yakni hierarki memori tradisional dan hierarki memori kontemporer.
Hierarki memori memang disusun sedemikian rupa agar semakin ke bawah, memori dapat mengalami hal-hal berikut:
§  peningkatan waktu akses memori (semakin ke bawah semakin lambat, semakin ke atas semakin cepat)
§  peningkatan kapasitas (semakin ke bawah semakin besar, semakin ke atas semakin kecil)
§  peningkatan jarak dengan prosesor (semakin ke bawah semakin jauh, semakin ke atas semakin dekat)
§  penurunan harga memori tiap bitnya. (semakin ke bawah semakin semakin murah, semakin ke atas semakin mahal)
Memori yang lebih kecil, lebih mahal dan lebih cepat diletakkan pada urutan teratas. Sehingga, jika diurutkan dari yang tercepat, maka urutannya adalah sebagai berikut:
1.     Register Mikroprosessor Ukurannya yang paling kecil tapi memiliki waktu akses yang paling cepat, umumnya hanya 1 siklus CPU saja.
2.     Cache mikroprosesor, yang disusun berdasarkan kedekatannya dengan prosesor (level-1, level-2, level-3, dan seterusnya). Memori cache mikroprosesor dikelaskan ke dalam tingkatan-tingkatannya sendiri:
A.   level-1: memiliki ukuran paling kecil di antara semua cache, sekitar puluhan kilobyte saja. Kecepatannya paling cepat di antara semua cache.
B.   level-2: memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan cache level-1, yakni sekitar 64 kilobyte, 256 kilobyte, 512 kilobyte, 1024 kilobyte, atau lebih besar. Meski demikian, kecepatannya lebih lambat dibandingkan dengan level-1, dengan nilai latency kira-kira 2 kali hingga 10 kali. Cache level-2 ini bersifat opsional. Beberapa prosesor murah dan prosesor sebelum Intel Pentium tidak memiliki cache level-2.
C.   level-3: memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan cache level-2, yakni sekitar beberapa megabyte tapi agak lambat. Cache ini bersifat opsional. Umumnya digunakan pada prosesor-prosesor server dan workstation seperti Intel Xeon atau Intel Itanium. Beberapa prosesor desktop juga menawarkan cache level-3 (seperti halnya Intel Pentium Extreme Edition), meski ditebus dengan harga yang sangat tinggi.
3.     Memori Utama: memiliki akses yang jauh lebih lambat dibandingkan dengan memori cache, dengan waktu akses hingga beberapa ratus siklus CPU, tapi ukurannya mencapai satuan gigabyte. Waktu akses pun kadang-kadang tidak seragam, khususnya dalam kasus mesin-mesin Non-uniform memory access (NUMA).
4.     Cache cakram magnetis, yang sebenarnya merupakan memori yang digunakan dalam memori utama untuk membantu kerja cakram magnetis.
5.     Cakram Magnetis : salah satu contoh dari cakram magnetis adalah Hardisk. kecepatan membacanya lebih lamabat dari memori utama.
6.     Tape magnetis : contohnya kaset video. Pembacaan datanya jauh lebih lambat dari cakram magnetis. Hal ini dapat dilihat dari seberapa cepat kaset tape atau video bisa kita putar.
7.     Cakram Optik : contohnya adalah DVD dan CD. Pembacaannya jauh lebih lambat daripada cakram magnetis.


Karakteristik & MACAM/ KETERANGAN
·        Lokasi
1.     CPU : Central Processing Unit; CPU), merujuk kepada perangkat keras komputer yang memahami dan melaksanakan perintah dan data dari perangkat lunak.
Komponen : Unit Control, Register, ALU
2.     Internal (main) : Memori Internal atau sering disebut dengan memory primer atau memory utama. Berada diluar CPU bersifat internal pada system computer, diperlukan oleh CPU dalam proses eksekusi (operasi) program sehingga dapat diakses secara langsung oleh CPU tanpa melalui perantara.
3.     External (secondary) : Memori Eksternal atau sering disebut dengan memori sekunder. Bersifat eksternal dan berada di luar CPU, diperlukan dlam menyimpan data atau instruksi secara permanen, terdiri atas perangkat storage seperti: disk, pita magnetik, dll
·        Kapasitas
1.     Ukuran word : Kapasitas memori internal maupun eksternal biasanya dinyatakan dalam bentuk byte (1 byte = 8 bit) atau word.
2.     Jumlah word : Panjang word umumnya 8, 16, 32 bit.
·        Satuan transfer
1.     Word : merupakan satuan “alami” organisasi memori. Ukuran word biasanya sama dengan jumlah bit yang digunakan untuk representasi bilangan dan panjang instruksi.
2.     Block
·        Metode Akses
1.     Sequential access : memori diorganisasikan menjadi unit-unit data, yang disebut record. Aksesnya dibuat dalam bentuk urutan linier yang spesifik. Informasi pengalamatan dipakai untuk memisahkan record-record dan untuk membantu proses pencarian. Mekanisme baca/tulis digunakan secara bersama (shared read/write mechanism), dengan cara berjalan menuju lokasi yang diinginkan untuk mengeluarkan record. Waktu access record sangat bervariasi.
     Contoh sequential access adalah akses pada pita magnetik.
2.     Direct access : Seperti sequential access, direct access juga menggunaka shared read/write mechanism, tetapi setiap blok dan record memiliki alamat yang unik berdasarkan lokasi fisik. Aksesnya dilakukan secara langsung terhadap kisaran umum (general vicinity) untuk mencapai lokasi akhir. Waktu aksesnya pun bervariasi.
     Contoh direct access adalah akses pada disk.
3.     Random access : Setiap lokasi dapat dipilih secara random dan diakses serta dialamati secara langsung. Waktu untuk mengakses lokasi tertentu tidak tergantung pada urutan akses sebelumnya dan bersifat konstan. Contoh random access adalah sistem memori utama.
4.     Associative access : Setiap word dapat dicari berdasarkan pada isinya dan bukan berdasarkan alamatnya. Seperti pada RAM, setiap lokasi memiliki mekanisme pengalamatannya sendiri. Waktu pencariannya pun tidak bergantung secara konstan terhadap lokasi atau pola access sebelumnya. Contohassociative access adalah memori cache.
·        Kinerja
1.     Access time (Waktu Akses)
Bagi RAM, waktu akses adalah waktu yang dibutuhkan untuk melakukan operasi baca atau tulis. Sedangkan bagi non RAM, waktu akses adalah waktu yang dibutuhkan untuk melakukan mekanisme baca tulis pada lokasi tertentu
2.     Cycle time (Waktu Siklus)
Waktu siklus adalah waktu akses ditambah dengan waktu transien hingga sinyal hilang dari saluran sinyal atau untuk menghasilkan kembali data bila data ini dibaca secara destruktif.
3.     Transfer rate (Laju Pemindahan)
Transfer rate adalah kecepatan pemindahan data ke unit memori atau ditransfer dari unit memori. Bagi RAM, transfer rate sama dengan 1/(waktu siklus). Sedangkan, bagi non-RAM, berlaku persamaan sbb.:
TN = Waktu rata-rata untuk membaca / menulis sejumlah N bit.
TA = Waktu akses rata-rata
N = Jumlah bit
R = Kecepatan transfer, dalam bit per detik (bps)
·        Tipe Fisik
1.     Memori semikonduktor
Memori ini memakai teknologi LSI atau VLSI (very large scale integration). Memori ini banyak digunakan untuk memori internal misalnya RAM.
2.     Memori permukaan magnetik
Memori ini banyak digunakan untuk memori eksternal yaitu untuk disk atau pita magnetik.
·        Karakteristik fisik
1.     Volatile dan Non-volatile
Pada memori volatile, informasi akan rusak secara alami atau hilang bila daya listriknya dimatikan. Selain itu, pada memori non-volatile, sekali informasi direkam akan tetap berada di sana tanpa mengalami kerusakan sebelum dilakukan perubahan. Pada memori ini daya listrik tidak diperlukan untuk mempertahankan informasi tersebut. Memori permukaan magnetik adalah non volatile. Memori semikonduktor dapat berupa volatile atau non volatile.
2.     Erasable dan Non-erasable
Erasable artinya isi memori dapat dihapus dan diganti dengan informasi lain. Memori semikonduktor yang tidak terhapuskan dan non volatile adalah ROM.


Sumber: http://meidialestari.blogspot.co.id/2014/10/karakteristik-memori.html#!

Senin, 22 Februari 2016

Perintah-Perintah Dasar Linux

1.sudo su
digunakan untuk login sebagai root/pengguna tertinggi
sintaks: sudo  su
2.root
digunakan untuk login sebagi root
sintaks: root
3.login
digunakan untuk login sebagai user lain,namun harus menjadi root terlebih dahulu untuk bias menjalankan perintah ini.
Sintaks: login  nama_user
4.cd (change directory)
digunakan untuk berpindah directory/folder
sintaks: cd  alamat_directory
contoh: cd   /etc/network
5.pwd
digunakan untuk memperlihatkan direktori mana posisi kita berada
sintaks : pwd
6.ls(list)
digunakan untuk melihat isi sebuah direktori
sintaks: ls
7.mv(move)
digunakan untuk memindahkan,cut atau rename file
sintaks: mv /directory/nama_file_asal /nama_file_baru
contoh : mv  /etc/file1.txt  file2.txt        >>>rename file
mv  /etc/file1.txt  /var/www              >>>cut file
8.mkdir(make direktori)
digunakan untuk membuat folder baru
sintaks: mkdir  nama_folder
contoh: mkdir  folder1
9.rmdir(remove direktori)
digunakan untuk menghapus folder
sintaks: rmdir  nama_folder
contoh: rmdir  folder1

10.touch
digunakan untuk membuat file baru
sintaks: touch nama_file
11.rm(remove)
digunakan untuk menghapus file
sintaks: rm  file1.txt
12.more
digunakan untuk menampilkan isi sebuah file
sintaks: more  nama_file
13.echo
digunakan untuk menuliskan sesuatu kata atau kalimat ke sebuah file
sintaks: echo  “isi pesan”   nama_file
14.aduser
digunakan untuk menambah user baru
sintaks: adduser  nama_user
deluser
digunakan untuk menghapus user dari system
sintaks:  deluser  nama_user
15.addgroup
digunakan untuk menambahkan group baru
sintaks: addgroup  nama_group
16.lsusb
digunakan untuk melihat perangkat usb yg sedang terkoneksi kekomputer
sintaks: lsusb
17.lpci
digunakan untuk melihat perangkat PCI yang sedang terkoneksi
sintaks :lpci
18.lshw
digunakan untuk melihat hardware computer
sintaks: lshw
19.dmesg
digunakan untuk melihat hardware yang sedang beraktifitas
sintaks: dmesg
20.top
digunakan untuk  melihat proses yg sedang berjalan seperti task manager di windows
sintaks: top
21.cpuinfo
digunakan untuk melihat spesifikasi computer
sintaks: cpuinfo  
22.meminfo
digunakan untuk melihat status RAM
sintaks: more /proc/meminfo
23.clear
digunakan untuk membersihkan layar
sintaks: clear
24.halt
digunakan untuk mematikan computer(harus sebagai root)
sintaks:  halt
25.reboot
digunakan untuk  merestart computer(harus sebagai root)
sintaks: reboot
26.exit
digunakan untuk  keluar dari terminal
sintaks:exit
27.wget
digunakan untuk   mendownload via terminal
sintaks : wget  link_download
28.ifconfig
digunakan untuk melihat konfigurasi Ethernet/kartu jaringan
sintaks : ifconfig
29.apt-get 
digunakan untuk memperoleh paket/software dari repository ubuntu secara online
sintaks: apt-get nama_paket
contoh: apt-get install dhcp3-server
30.tar
digunakan untuk melakukan ekstrack file
sintaks: tar [parameter] nama_file
31.nautulis
digunakan untuk membuka tampilan GUI secara langsung
sintaks: nautulis
contoh: sudo nautulis                             >>>menggunakan mode GUI dgnstatus root)
32.df-h
digunakan untuk melihat sisa kapasitas harddisk
sintaks: df-h
33.who
digunakan untuk melihat nama login kita
sintaks: who
34.cat
digunakan untuk membuka file
sintaks : cat  nama_file
35.date
digunakan untuk melihat tanggal
sintaks: date
36.cal
digunakan untuk melihat kalender
sintaks :cal
37.hostname
digunakan untuk menampilkan nama computer 
sintaks: hostname
38.free
digunakan untuk free memori
sintaks : free
39.history
digunakan untuk melihat perintah apa saja yg pernah di ketik
sintaks: history
40.chomod +X 
digunakan untuk mengekstrak file menjadi bagian dari system

Sumber: http://itsystemid.blogspot.co.id/2013/12/perintah-perintah-dasar-linux.html?m=1

Jumat, 19 Februari 2016

Standar Pengkabelan Straight dan Crossover

Standar Susunan Kabel Straight (Lurus)
Untuk standar urutan kabel straight susunan pada kedua ujung sama, yaitu:
1. Putih-orange
2. Orange
3. Putih-hijau
4. Biru
5. Putih-biru
6. Hijau
7. Putih-coklat
8. Coklat


Gambar susunan kabel straight

Standar Susunan Kabel Cross (Silang)
Untuk standar urutan kabel cross susunan pada kedua ujung berbeda, yaitu:
Ujung pertama sama dengan susunan kabel straight:
1. Putih-orange
2. Orange
3. Putih-hijau
4. Biru
5. Putih-biru
6. Hijau
7. Putih-coklat
8. Coklat

Ujung kedua, pin 1 dan 3 tukar posisi, pin 2 dan 6 tukar posisi:
1. Putih-hijau
2. Hijauh
3. Putih-orange
4. Biru
5. Putih-biru
6. Orange
7. Putih-coklat
8. Coklat


Gambar susunan kabel cross ujung pertama



Gambar susunan kabel cross ujung kedua

Sumber: http://bagas-hack.blogspot.co.id/p/standar-susunan-kabel-utp-seringkali.html?m=1



Kabel Straight 

Kabel straight merupakan kabel yang memiliki cara pemasangan yang sama antara ujung satu  dengan ujung yang lainnya.
Kabel straight digunakan untuk menghubungkan 2 device yang berbeda.
Urutan standar kabel straight adalah seperti dibawah ini yaitu sesuai dengan standar TIA/EIA 368B (yang paling banyak dipakai) atau kadang-kadang juga dipakai  sesuai  standar TIA/EIA 368A.

Contoh penggunaan kabel straight adalah sebagai berikut :
* Menghubungkan antara computer dengan switch
* Menghubungkan computer dengan LAN pada modem cable/DSL
* Menghubungkan router dengan LAN pada modem cable/DSL
* Menghubungkan switch ke router
* Menghubungkan hub ke router

Kabel cross over
Kabel cross over merupakan kabel yang memiliki susunan berbeda antara ujung satu dengan
ujung dua. Kabel cross over  digunakan untuk menghubungkan 2 device yang sama.

Contoh penggunaan kabel cross over adalah sebagai berikut :
* Menghubungkan 2 buah komputer secara langsung
* Menghubungkan 2 buah switch
* Menghubungkan 2 buah hub
* Menghubungkan switch dengan hub
* Menghubungkan komputer dengan router

Sumber: https://deenugraha.wordpress.com/about/membuat-kabel-utp-straight-cross/

Sabtu, 13 Februari 2016

PEMBAGIAN IP ADDRESS BERDASARKAN KELAS



Kali ini kita kan mengenal IP Address berdasarkan kelasnya, penting sekali pembagian kelas ini agar jaringan yang kita bangun menjadi rapi, terstruktur dan sistematis. Kemudian pembagian IP Addres bisa meningkatkan koneksi internet serta pembagian jatahnya (bandwidth).

Pembagian IP tidak boleh sembarangan karena akan menimbulkan kekacauan sistim jaringan serta management pengelolaan data di sebuah instansi, lembaga atau perusahaan. Pembagian yang ngawur / tidak direncanakan akan berdampak pada ruwetnya arus data, disamping itu akan menimbulkan masalah dikemudian hari apabila ada pengembangan jaringan.

Sebagaimana pada materi sebelumnya, bahwa IP Address merupakan alamat sebuah komputer didalam sebuah jaringan maka alamat tersebut harus sesuai dengan grupnya.

Misalkan kita analogikan, rumah kita, nah apabila di dalam sebuah perkampungan nomor rumah kita urut sesuai dengan ketentuan yang berlaku di kampung tersebut maka otomatis orang yang akan menuju rumah kita akan gampang menemukannya, apabila nomor rumah kita perbedaannya jauh dengan nomor tetangga apalagi nomor rumah antar tetangga satu dengan tetangga lain pasti sang tamu akan kebingungan dan kesasar.

Sama halnya dengan komputer dengan pengalamatan tanpa pengaturan, kita tidak akan tahu lokasi komputer tertentu ada dimana, kita tidak tahu dimana terjadi trouble di jaringan dan kita tidak akan tahu berapa jumlah komputer dalam suatu ruangan.

Maka Pengalamatan itu penting, secara garis besar IP (Internet Protokol) dibagi memjadi dua yaitu IP Public dan IP Private. IP Public adalah IP tunggal yang bisa diakses melalui jaringan internet, sedangkan IP Private tidak bisa diakses secara global, hanya bisa diakses melalui jaringan intranet, dan apabila ingin diakses melalui jaringan global maka harus melalui IP public terlebih dahulu.

IP Address dibagi menjadi beberapa kelas yaitu Kelas A, B, dan C dengan fungsi dan kegunaan masing-masing berikut dengan rangenya.



Kelas A

IP Kelas A terdiri dari : 8 bit pertama digunakan untuk Network ID, dan 24 bit berikutnya merupakan Host ID. IP Kelas A terdapat 126 Network, yakni dari nomor 1.xxx.xxx.xxx sampai dengan 126.xxx.xxx.xxx (xxx merupakan variabel yang nilainyaa dari 0 sampai dengan 255).

Contoh IP Address pada kelas A : 10.11.22.33 maka Network ID adalah 10 dan Host Id adlaah 11.22.33

Kelas B

IP Kelas B terdiri dari : 16 bit pertama adalah Network ID dan selanjutnya adalah Host ID. Kelas B terdapat 16.384 network, yakni dari nomor 128.0.xxx.xxx sampai dengan 191.255.xxx.xxx (xxx merupakan variabel yang nilainya dari 0 sampai dengan 255).

Contoh IP Address pada kelas B : 130.1.2.3, maka Network ID adalah 130.1 dan Host ID adalah 2.3.

Kelas C

IP Kelas C terdiri dari : 24 bit pertama digunakan untuk Network ID, dan 8 bit berikutnya merupakan Host ID. IP Kelas C terdapat 2.097.152 Network, yakni dari nomor 192.0.0.xxx sampai dengan 223.255.255.xxx (xxx merupakan variabel yang nilainya dari 0 sampai 255).

Contoh IP Addres Kelas C : 192.168.0.100 maka Network ID adalah 192.168.0 dan Host ID adalah 100

Sumber: http://internetcepat.com/pembagian-ip-address-berdasarkan-kelas/